Matamira Kale; “Potret Perempuan NTT Masa Kini”

Posted by : wartaper March 8, 2024 Tags : Perempuan , Statistik

 

“Potret Perempuan NTT Masa Kini

Oleh: Matamira B. Kale (Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur)

 

Peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day setiap tahun diperingati pada tanggal 8 Maret. Organisasi PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) telah menetapkan tema Hari Perempuan Internasional 2024 yaitu “Invest In Women: Accelerate Progress”. Terjemahan Bahasa Indonesia berarti “Berinvestasi pada perempuan: Mempercepat kemajuan”. Tema ini mengandung makna bahwa mencapai kesetaraan gender dan kesejahteraan perempuan di semua aspek kehidupan menjadi semakin penting.

—–

Perempuan memiliki peran yang krusial dan strategis dalam menggerakkan roda perekonomian serta kehidupan yang sehat untuk generasi mendatang. Lalu bagaimana dengan kondisi perempuan di Provinsi Nusa Tenggara Timur?.

BPS secara berkala mengukur ketimpangan gender dengan menghasilkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG). Hal ini sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pembangunan yang dilakukan untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali (no one left behind).
Artinya, pembangunan manusia akan optimal apabila ketimpangan pencapaian antar individu rendah (terutama ketimpangan antar gender).

IKG terdiri dari 5 indikator yang terdapat pada 3 dimensi, yakni dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja. Dimensi kesehatan di IKG memiliki 2 indikator, yakni Proporsi perempuan yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) dan Proporsi
perempuan 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia < 20 tahun (MHPK20).

Dimensi pemberdayaan memiliki 2 indikator, yakni Persentase penduduk dengan pendidikan minimal SMA dan persentase anggota legislatif. Sementara dimensi terakhir yaitu dimensi pasar
tenaga kerja yang memiliki 1 indikator yakni Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Hasil penghitungan IKG di NTT (Tahun 2022) untuk dimensi kesehatan reproduksi pada indikator Proporsi perempuan yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) sebesar 0,157.

MTF sebesar 0,157 artinya dari 1.000 perempuan penah kawin umur 15-49 tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup terakhir kurang dari dua tahun, 157 diantaranya melahirkan tidak difasilitas Kesehatan. Kemudian untuk indikator Proporsi perempuan yang melahirkan hidup
pertama berusia < 20 tahun (MHPK20) di NTT pada tahun 2022 sebesar 0,210.

MHPK20 sebesar 0,210 artinya dari 1.000 perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup, 210 diantaranya melahirkan anak lahir hidup pertama pada usia di bawah 20 tahun.
Pada dimensi pemberdayaan, persentase penduduk laki-laki di NTT pada tahun 2022 dengan pendidikan minimal SMA sebesar 31,15 persen dan untuk perempuan sebesar 28,45 persen.

Hal ini berarti dari 100 laki-laki umur 25 tahun ke atas, 31-32 diantaranya berpendidikan minimal SMA/sederajat dan dari 100 perempuan umur 25 tahun ke atas, 28-29 diantaranya berpendidikan minimal SMA/sederajat. Kemudian persentase anggota legislatif yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 80 persen dan perempuan sebesar 20 persen.

Dimensi yang terakhir yakni pasar tenaga kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) lakilaki di NTT sebesar 82,85 persen dan perempuan sebesar 68,87 persen. Hal ini berarti dari 100 penduduk laki-laki usia kerja, 82-83 di antaranya merupakan laki-laki yg bekerja maupun pengangguran yang sedang mencari pekerjaan atau sementara tidak bekerja. Serta dari 100 penduduk wanita usia kerja, 68-69 di antaranya merupakan perempuan yg bekerja maupun
pengangguran yang sedang mencari pekerjaan atau sementara tidak bekerja.
Berdasarkan hasil dari indikator-indikator diatas, maka diperoleh angka Indeks Ketimpangan Gender Provinsi NTT pada tahun 2022 sebesar 0,436.

Dalam lima tahun terakhir, ketimpangan gender Provinsi NTT secara konsisten menurun. Sejak tahun 2018, IKG berkurang sebesar 0,075 poin, rata-rata turun 0,019 poin per tahun. Hal ini mengindikasikan ketimpangan gender yang semakin mengecil atau kesetaraan yang semakin membaik.

Mencermati data-data yang ada, ketimpangan gender di Bumi Flobamora memang semakin mengecil. Akan tetapi persoalan perempuan di NTT sangat kompeks. Perlu upaya ekstra dari
semua pihak terkait dalam mengopimalkan peran perempuan dalam berbagai aspek. Mulai dari pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan dan berbagai aspek lainnya. Mari bersama memajukan perempuan NTT. Perempuan NTT Kuat. Perempuan NTT Hebat. Selamat memperingati  Hari
Perempuan Internasional.

kupang, 8 Maret 2024.

RELATED POSTS
FOLLOW US