“Hari Perempuan Internasional; Berinvestasi pada Perempuan”
Artikel : Christina Tallo*
Hari Perempuan Internasional 2024 mengusung tema ‘Berinvestasi pada perempuan: Mempercepat kemajuan’. Mencapai kesetaraan gender dan kesejahteraan perempuan di semua aspek kehidupan.
—
Peringatan Hari Perempuan Sedunia pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya merupakan momen penting untuk merayakan prestasi, mengkaji isu-isu yang masih dihadapi perempuan, serta menggalang dukungan untuk kesetaraan gender.
Sejarah peringatan Hari Perempuan Sedunia bermula dari gerakan buruh pada awal abad ke-20. Pada tahun 1908, sekelompok perempuan pekerja tekstil turun ke jalan di New York untuk memprotes kondisi kerja yang buruk. Mereka menuntut hak-hak yang lebih baik, upah yang adil, dan hak untuk memilih. Peristiwa ini menjadi titik awal gerakan untuk kesetaraan gender di dunia.
Pada tahun 1910, Konferensi Internasional Perempuan di Kopenhagen, Denmark, dipimpin oleh Clara Zetkin dari Jerman, memutuskan untuk merayakan Hari Perempuan Sedunia setiap tahun sebagai bentuk solidaritas dalam perjuangan perempuan. Tanggal 8 Maret dipilih sebagai hari peringatan untuk menghormati perempuan yang berjuang di New York pada tahun 1908.
Tujuan dari peringatan Hari Perempuan Sedunia adalah untuk mengingatkan kita akan perjuangan sejarah perempuan dalam mencapai kesetaraan, serta menginspirasi aksi lebih lanjut untuk mencapai tujuan tersebut. Hari ini, perempuan di seluruh dunia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk diskriminasi di tempat kerja, kekerasan gender, akses terbatas terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta ketidaksetaraan dalam kepemimpinan politik dan ekonomi.
Investasi pada perempuan merupakan konsep yang penting dalam upaya mencapai kesetaraan gender dan pembangunan yang berkelanjutan. Tema ini memiliki makna yang mendalam pada peringatan Hari Perempuan Sedunia setiap tanggal 8 Maret, karena menyoroti pentingnya memberdayakan perempuan secara ekonomi, sosial, dan politik untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan merata bagi semua.
Investasi pada perempuan tidak hanya berarti memberikan akses yang sama terhadap peluang ekonomi, tetapi juga menghilangkan hambatan struktural yang menghalangi perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka. Hal ini termasuk memberikan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, layanan kesehatan yang berkualitas, pelatihan kerja, serta mendukung kebijakan yang mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja dan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menginvestasikan pada perempuan, kita juga menginvestasikan pada masa depan yang lebih baik. Perempuan yang diberdayakan memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat mereka, mempengaruhi keputusan politik, memajukan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitas mereka secara keseluruhan.
Investasi pada perempuan juga memiliki dampak positif yang luas. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika perempuan memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan kesempatan, tingkat kemiskinan menurun, kesehatan dan pendidikan meningkat, dan ekonomi menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, tema berinvestasi pada perempuan pada peringatan Hari Perempuan Sedunia mengingatkan kita semua akan pentingnya memprioritaskan kesetaraan gender dalam agenda pembangunan global.
Dengan memberdayakan perempuan, kita tidak hanya menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi mereka, tetapi juga membentuk dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Tantangan Utama Perempuan Indonesia
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh perempuan Indonesia adalah akses terhadap pendidikan. Meskipun tingkat melek huruf perempuan Indonesia telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, masih ada kesenjangan akses terhadap pendidikan tinggi antara perempuan dan laki-laki. Faktor seperti pernikahan dini, kehamilan remaja, dan norma sosial yang membatasi peran perempuan dalam masyarakat masih menjadi hambatan utama dalam mengakses pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, perempuan Indonesia juga masih menghadapi tantangan dalam hal kesetaraan ekonomi. Meskipun banyak perempuan yang bekerja di sektor informal, mereka sering kali tidak mendapatkan upah yang setara dengan laki-laki dan tidak memiliki akses yang sama terhadap peluang kerja yang layak. Keterbatasan akses terhadap layanan perawatan anak dan dukungan untuk pekerjaan rumah tangga juga menjadi hambatan bagi perempuan yang ingin bekerja di luar rumah.
Masalah kekerasan terhadap perempuan juga masih menjadi isu serius di Indonesia. Kasus kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia masih terjadi secara luas, dengan banyak kasus tidak dilaporkan atau tidak diungkapkan karena stigma dan ketakutan. Perlindungan hukum bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan juga masih perlu diperkuat untuk memastikan keadilan bagi para korban.
Selain itu, partisipasi perempuan dalam kehidupan politik dan pengambilan keputusan juga masih rendah. Meskipun telah ada peningkatan jumlah perempuan yang terpilih sebagai anggota parlemen dan kepala daerah, namun masih ada kesenjangan yang signifikan antara perempuan dan laki-laki dalam hal representasi politik. Hal ini dapat menghambat kemajuan dalam mewujudkan kebijakan yang memperhatikan kepentingan dan kebutuhan perempuan secara lebih baik.
Itulah beberapa pikiran sebagai buah refleksi perjalanan panjang perjuangan kaum perempuan, termasuk perempuan di Indonesia, dan di lingkungan kita setiap hari.
Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, perempuan Indonesia juga telah menunjukkan ketangguhan dan ketekunan dalam mengatasi berbagai rintangan yang ada. Banyak perempuan Indonesia yang menjadi teladan dalam berbagai bidang, mulai dari politik hingga bisnis, yang membuktikan bahwa perempuan mampu berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan bangsa.
Selamat merayakan hari perempuan internasional, !
*Pemimpin Redaksi : wartaperempuan-indonesia.com dan pemimpin perusahaan PT. Media Warta Perempuan.