wartaperempuan-indonesia.com
Kupang – Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pariwisata Kota Kupang menggelar Festival Terbaik Untuk Rakyat Tahun 2024. Event tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, Jumat (30/8/2024) malam bertempat di Alun-Alun Kota yang berlokasi di Kelapa Lima. Hadir mendampingi Penjabat Wali Kota, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Kupang, Jeffry Edward Pelt, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Repelita lega, dan Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Kupang Yanuar Dally.
Hadir pula Ketua DPRD Kota Kupang sementara, Richard Elvis Odja, Kajari Kota Kupang Hotma Tambunan, Danramil 1604 -01/Kota, Mayor Inf. Hendri Dunant, Kapolsek Kelapa Lima, AKP. Jemy O. Noke, para Pimpinan Perangkat Daerah, para Pengurus DWP Kota Kupang, para Pengurus Dekranasda Kota Kupang, sejumlah Lurah dan Camat, para sponsor serta tamu undangan lainnya.
Penjabat Wali Kota dalam sambutannya mengapresiasi Dinas Pariwisata Kota Kupang dan semua pihak yang telah bekerja keras hingga event ini terselenggara. Pj. Wali Kota juga mengapresiasi atas kerja keras para seniman, pengrajin dan seluruh pelaku budaya yang turut berpartisipasi karena masih memiliki semangat melestarikan warisan budaya. Dia meyakini bahwa dengan kolaborasi yang baik event tersebut akan mampu ditingkatkan kualitasnya di tahun-tahun yang akan datang.
Menurutnya, festival ini merupakan wujud nyata komitmen bersama semua pihak untuk melestarikan kebudayan lokal sebagai bagian dari identitas pribadi masing-masing. Dikatakannya, sarung tenun bukan hanya sekedar kain tapi juga simbol keindahan, ketekunan dan tentunya merupakan kearifan yang diwariskan lintas generasi.
“Di dalam sarung tenun ada unsur seni dan cerita, ada perjuangan, ada doa dan harapan yang mencerminkan kehidupan masyarakat tempo dulu maupun masa kini. Sarung tenun ini merupakan identitas diri, harga diri dan karakter dari masyarakat etnis se-Nusa Tenggara Timur. Karena itu, kekayaan yang dimiliki ini patut di-festival-kan secara masif tidak hanya di tingkat kota tapi juga tingkat kelurahan yang sementara berlangsung secara masif beberapa minggu ini,” ujarnya.
Diakuinya, festival ini membuktikan bahwa produk budaya kita khususnya sarung tenun memiliki daya tarik yang kuat hingga pada level international. Untuk itu, Pemerintah telah menjadikan sarung tenun sebagai salah satu busana yang digunakan oleh seluruh ASN pada hari kerja tertentu sebagai bentuk dukungan dalam melestarikan kekayaan intelektual dan juga mempromosikannya.
Linus juga berharap agar lewat festival ini, identitas budaya dan tali persaudaraan lintas etnis, lintas suku, lintas bangsa yang tumbuh dan berkembang di Kota Kupang sebagai ibu kota propinsi yang penuh dengan keberagaman ini dapat semakin dipererat dari waktu ke waktu.
Mengakhiri sambutannya, Penjabat Wali Kota mengingatkan seluruh ASN lingkup Pemerintah Kota Kupang untuk bersikap netral ditengah hajatan politik yang sementara berlangsung karena ASN merupakan pelayan masyarakat. Menurutnya, tanpa bersikap netral maka sendi-sendi pelayanan akan tercabik-cabik. Namun demikian, Linus optimis bahwa melalui koordinasi yang baik dari seluruh perangkat pemerintah, pimpinan OPD dan Forkompimda upaya mewujudkan pemilu yang beradab dapat terlaksana.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Margaritha Salean, saat membacakan lapora panitia menyebutkan bahwa tujuan diadakannya kegiatan festival terbaik untuk rakyat 2024 adalah melestarikan serta mempromosikan adat serta budaya daerah yang ada di Kota Kupang, mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya penenun serta untuk membangkitkan kebanggaan dikalangan generasi muda dan kaum milenial terhadap kain sarung NTT.
“Kota Kupang sebagai miniatur provinsi Nusa Tenggara Timur dengan berbagai ciri khas sarung tenun dari beragam etnis memiliki filosofi berbeda-beda dan unik untuk itu lewat Festival Terbaik Untuk Rakyat Tahun 2024 ini, sarung tenunan khas Nusa Tenggara Timur diberikan tempat untuk dapat menunjukan daya tariknya sebagai salah satu kekayaan intelektual yang eksotik,” jelasnya.
Pembukaan festival ditandai dengan alunan petikan alat musik sasando yang dimainkan oleh Gianina Meok dan Ricky Pingga serta penampilan tarian masal Kebalai yang juga diikuti oleh Penjabat Wali Kota juga para tamu undangan yang hadir.
Dalam festival juga disuguhkan dengan sederat kegiatan yaitu lomba fashion show sarung NTT, Local Expo, penampilan tari masal daerah NTT oleh IKKEF Kota Kupang, perwakilan dari kelurahan Manutapen dan kelurahan Naimata, juga Penampilan Musik Sasando dan Live Music.
✍️ : Ronal Pello
📸 : Eman Hala