wartaperempuan-indonesia.com
Kupang -Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur merilis beberapa indikator strategis yakni, indikator Harga Konsumen, Nilai Tukar Petani, Ekspor-Impor, Perkembangan Pariwisata, dan juga Jasa Transportasi. Hal ini dijelaskan Kepala BPS NTT, Matamira B. Kalle, Senin, 2 September 2024, di Aula Utama Kantor BPS NTT.
Matamira, menjelaskan Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks harga konsumen yang menggambarkan perkembangan harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen, yakni pada level konsumen bukan produsen ataupun level pedagang besar.
Jadi perubahan IHK ini menggambarkan perubahan harga dari barang dan jasa jikalau barang naik kita sebut dengan inflasi dan kalau turun kita sebut dengan deflasi pada bulan Agustus 2024 kalau kita bandingkan dengan kondisi bulan Juli jadi secara ( m–to-m ) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,25%, sedangkan pada level nasional deflasi sebesar 0.03%.
Sehingga deflasi kita pada bulan Agustus ini merupakan deflasi yang ketujuh selama tahun 2024.
Menurut kelompok pengeluaran, yang menjadi penyebab deflasi (m-to-m ) bulan Agustus 2024 adalah dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi. Jadi deflasi kelompok ini sebesar 0,69% atau jika kita lihat andilnya terhadap angka deflasi total dari kelompok makanan, minuman dan tembakau itu andilnya 0,26%.
Sedangkan pada kelompok pengeluaran lainnya bahwa andilnya cukup kecil mendekati 0 untuk inflasi tahun kalender, jadi komulatif dari Januari sampai dengan Agustus kita kenal dengan istilah (y-on-y) untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada bulan Agustus 2024 mengalami deflasi juga sebesar 0,06% artinya perubahan sampai bulan ini secara umum lebih rendah dibandingkan dengan akhir tahun 2023.
Sebagai pembandingnya ke akhir tahun 2023, beberapa informasi terkait dengan inflasi tahun ke tahun tahun 2024 di provinsi Nusa Tenggara Timur pada Agustus 2024 inflasi (w-&- w ) Provinsi NTT sebesar 1,22% jadi mengalami inflasi 1,22% bila kita ingat level nasional masih di atas 2%.
Inflasi bulan ini juga masih dibawa batas target inflasi (w-&-w ) yang ditentukan oleh pemerintah 2,5 plus minus 1%.
Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi pada bulan Agustus ini terbesar dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,5% diikuti oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 4,02%.
Lanjut Matamira B. Kalle, Kalau kita lihat dari andil sumbangan nya pada inflasi yang terjadi pada Agustus 2024 ini kelompok dengan andil terbesar adalah masih kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,44% diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,35% dan kelompok penyediaan makanan dan minuman. ( cht ).
