
KUPANG-WARTAPEREMPUAN-INDONESIA || Mobilitas penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Juli 2025 mengalami peningkatan, baik melalui moda transportasi udara maupun laut. Peningkatan ini dipengaruhi oleh tingginya aktivitas masyarakat seiring penyelenggaraanberbagai event daerah, meskipun sebagian wilayah masih terdampak erupsi Gunung Lewotobi dan Ile Lewotolok.
Jumlah penerbangan pesawat udara dari dan ke NTT pada Juli 2025 tercatat meningkat sebesar 16,83 persen dibandingkan Juni 2025, dan naik 5,89 persen dibandingkan Juli 2024. Bandara Komodo, Labuan Bajo (Manggarai Barat) mencatat peningkatan jumlah penerbangan tertinggi, yaitu sebanyak 234 penerbangan. Sebaliknya, Bandara A.A. Bere Tallo–Haliwen, Atambua (Belu) mengalami penurunan terbanyak, yakni 16 penerbangan.
Sejalan dengan peningkatan penerbangan, jumlah penumpang angkutan udara pada Juli 2025 juga naik signifikan, yaitu 22,45 persen dibandingkan Juni 2025, dan meningkat 5,32 persen dibandingkan Juli 2024.
Peningkatan jumlah penumpang tertinggi terjadi di Bandara Komodo, Labuan Bajo (Manggarai Barat) dengan tambahan 29.539 penumpang. Penurunan jumlah penumpang terbanyak terjadi di Bandara Wunopito, Lewoleba (Lembata) dengan berkurangnya 301 penumpang.
Untuk transportasi laut, tercatat jumlah pelayaran kapal laut di NTT pada Juli 2025 meningkat 14,46 persen dibandingkan Juni 2025, dan naik 9,63 persen dibandingkan Juli 202.
Kenaikan jumlah pelayaran diikuti dengan meningkatnya jumlah penumpang kapal laut sebesar 34,45 persen dibandingkan Juni 2025.
Namun demikian, bila dibandingkan dengan Juli 2024, jumlah penumpang kapal laut tercatat menurun 26,05 persen. Peningkatan jumlah penumpang tertinggi tercatat di Pelabuhan Tenau, Kupang sebanyak 57.073 penumpang. Sementara itu, Pelabuhan Waingapu, Sumba
Timur mengalami penurunan jumlah penumpang terbanyak sebesar 7.025 penumpang.
