wartaperempuan-indonesia.com
Kupang – Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT menggelar Rapat kerja daerah ke -2 berlangsung di Aula SMKN 3 Kupang pada Selasa, 29/05/2024, dengan mengusung tema “Penguatan Fungsi dan peran organisasi DWP untuk mendukung kerja pembangunan Nasional.
Hadir pada Rakerda DWP NTT Sekda NTT, Kosmas D. Lana, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak NTT, Ruth Laiskodat. Rakerda DWP NTT berlangsung selama dua hari dan diikuti kurang lebih 350 anggota dari DWP Provinsi NTT dan DWP Kabupaten/Kota se-NTT.
Pada kesempatan tersebut Sekda NTT dalam arahannya menekankan agar DWP NTT keseluruhan nya melaksanakan pencegahan dan penanganan stunting di NTT yang saat ini masih merajai di NTT.
Menurut Sekda NTT, Masalah Stunting menjadi suatu pertanyaan yang sangat esensial dimana secara religius, tidak sepantasnya ada manusia yang mengalami stunting karena pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia sempurna adanya. Namun mengapa manusia mengalami Stunting.
“Mengapa manusia harus menjadi stunting, salah siapa, ini menjadi pertanyaan besar bagi Kita semua, oleh sebab itu inilah yang menjadi tugas kaum perempuan untuk bersama mengatasi permasalahan stunting di NTT. Ayo para ibu – ibu Dharma Wanita Persatuan Berinovasi lah dalam penanganan stunting dan bebaskan Stunting,” imbau Sekda NTT Kosmas Lana.
Kosmas D. Lana juga menyerukan kepada seluruh Dharma Wanita Persatuan NTT untuk perangi Stunting dan bebaskan NTT dari Stunting.
Oleh sebab itu, Kosmas Lana Selaku Penasehat DWP NTT menambahkan bahwa poin penting dari rakerda DWP NTT adalah sebagai momen untuk menegaskan peran perempuan dalam pembangunan daerah dan bangsa Indonesia.
Sementara itu , Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Arie Ondok-Lana dalam sambutannya menyebut DWP adalah tulang rusuk pemerintah.
Karena menurut Arizona Ondok Lana sesuai dengan visinya, DWP merupakan organisasi aparatur sipil negara (ASN) yang profesional yang tupoksinya memperkuat peran serta perempuan dalam pembangunan bangsa.
Visi DWP, lanjut Arie juga merupakan organisasi mitra pemerintah dimana secara pribadi Dirinya menganggap DWP adalah tulang rusuk pemerintah, karena ASN ada maka DWP pasti ada.kalau tidak ada ASN maka tidak akan ada Dharma Wanita.
Arie juga berharap seluruh anggota DWP jangan cepat puas dengan program yang ada, namun selalu mengevaluasi program kerja. “Baik program yang sudah berjalan, maupun program yang belum berjalan,” tambahnya.
” Selaku ketua DWP NTT Arie Ondok berharap, pada Rakerda DWP Provinsi NTT semua anggota bisa aktif dalam diskusi dan memberikan pikiran yang konstruktif guna mencapai langkah-langkah yang produktif dan berkualitas dengan melihat kebutuhan masyarakat dan anggota. “Sesuai dengan landasan tiga pilar DWP, yakni pendidikan, ekonomi serta sosial dan budaya,” pungkasnya. ( CP ).
